PRINSIP DASAR PEMBUATAN ANIMASI 2D

PRINSIP DASAR PEMBUATAN ANIMASI 2D

1. Prinsip-Prinsip Dasar Animasi

        Perkembangan cerita bergambar pada zaman kuno merupakan cikal bakal teknik animasi zaman sekarang. Pada tahun 1914, Winsor McCay membuat animasi bernama Gertie The Dinosaur. Pada tahun berikutnya, Otto Mesmer membuat animasi bisu dengan plot cerita terkenal, yaitu Felix The Cat. Pelopor dunia animasi adalah Walt Disney dan Roy Disney. Pada tahun 1923, keduanya membuat animasi fantasi disertai iringan musik dengan tokoh kartun seekor tikus bernama Mortimer, sebuah tokoh cikal bakal Mickey Mouse. Setelah sukses dalam menghidupkan Mickey Mouse, keduanya membuat animasi Snow White and Seven Dwarfs serta berbagai animasi lain yang sukses sampai sekarang dinaungi oleh Pixar Animation.

        Animasi mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik sehingga animasi terus berkembang. Untuk menjadi sebuah animasi yang menarik secara visual maka muncul teori yang disebut prinsi prinsip animasi. Prinsip-prinsip animasi digunakan para animator sebagai pedoman utama gambar bergerak menjadi lebih hidup.

        Secara sederhana, prinsip kerja animasi adalah menumpuk beberapa gambar secara bergantian dan berurutan. Contoh: prinsip kerja animasi dengan menumpuk beberapa gambar secara berurutan dalam tempo yang cepat. Gambar akan ditampilkan mulai dari urutan pertama sampai terakhir sehingga seolah-olah gambar yang ada (misalnya gambar bola), bergerak dari bawah ke atas. Kecepatan gerak bola bergantung pada delay antargambar. Semakin kecil delay maka akan semakin cepat gerakan bola tersebut. Langkah ini juga merupakan cara pembuatan kartun-kartun klasik.

        Secara umum, prinsip dasar animasi adalah prinsip-prinsip yang digunakan seorang animator untuk mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis, dan tidak membosankan.


2. Pentingnya Prinsip Dasar Animasi

Awal mula perkembangan animasi dipengaruhi oleh keberadaan komik-komik yang dibuat. Di Perancis dan Swedia terkenal dengan komik Doc Martin dan Tintin. Perkembangan komik yang demikian pesat telah melahirkan banyak tokoh-tokoh kartun Eropa terkenal, di antaranya selain Doc Martin dan Tintin adalah Asterix dan Obelix, Johan dan Pirlouit, Steven Sterk, Lucky Lucke, Smurf, dan sebagainya.

Karakter komik tersebut akan menjadi lebih menarik ketika gambar-gambar ini disuguhkan dengan kemampuannya untuk dapat bergerak. Animasi merupakan serangkaian gambar yang bergerak. Pengaruh yang diberikan akan semakin besar dibandingkan dengan kemampuan ketika berbentuk statis sebagai gambar biasa.

Penyampaian informasi menggunakan animasi juga dapat dimanipulasisedemikian rupa sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh khalayak umum atau dibuat khusus yang hanya dapat dimengerti oleh kalangan dengan pendidikan tertentu. Dengan prinsip dasar tersebut, animasi mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik sehingga animasi terus berkembang.


3. Konsep Dasar Prinsip Animasi

Keinginan manusia untuk membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai bentuk dari pengungkapan (expression) manusia. Hal ini yang mendasari munculnya 12 prinsip animasi.

 

Berikut ini 12 prinsip animasi dan penjelasannya dilengkapi contoh:

1.     Squash and Stretch (Lentur)



Prinsip squash dan stretch atau prinsip elastisitas adalah penambahan efek

plastis pada objek. Pada objek benda hidup, penerapan prinsip squash dan stretch akan memberikan efek gerak yang dinamis. Pada benda mati, prinsip itu akan memberikan kesan hidup sehingga tampak seperti objek hidup.

Sebagai contoh, sebuah bola bulat sempurna yang dilempar dari atas ke bawah. Ketika bola menyentuh tanah, bentuk benda tersebut menjadi lonjong horizontal. Setelah memantul kembali, bola akan berubah menjadi lonjong diagonal.


2. Anticipation (Gerakan Awal)

Prinsip anticipation menekankan bahwa ada gerakan ancang-ancang (antipasion) sebelum dilakukan sebuah gerakan.

Sebagai contoh, ketika seseorang hendak melompat, mereka akan terlebih dahulu menekuk lutut, membungkukkan badan, dan menarik tangan. Baru setelah itu seseorang menghasilkan lompatan.


3. Staging

Prinsip animasi staging adalah cara menempatkan karakter pada kamera secara tepat untuk membantu menghasilkan suasana yang diharapkan.

Sebagai contoh, pengambilan gambar dilakukan dari bawah sehingga karakter terlihat lebih besar.


4. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Dalam pembuatan film animasi, pekerja akan berusaha memakai waktu seefektif mungkin. Untuk menghidupkan adegan gerakan, metode yang dapat diterapkan adalah straight ahead action and pose to pose.

Straight ahead action adalah metode yang dipakai untuk membuat gerakan dengan menggambar satu per satu secara berurutan dan sendirian. Kelebihan metode ini salah satunya hasil gambar konsisten. Namun karena dikerjakan seorang diri, membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan proyek. Di samping itu, metode ini juga membuat seseorang kesulitan membuat perencanaan dan susah mengetahui frame gambar mana yang akan berakhir.

Sebagai contoh, animator membuat gambar seseorang yang terpeleset. Maka, ia membuat gambar dari awal hingga akhir, sejak ia berjalan hingga gerakan akhir terpeleset.

Pose to pose merupakan metode yang dilakukan dua orang untuk membuat gerak. Key animator membuat key pose dan in betweener menghasilkan gambar in between. Metode pose to pose biasanya diterapkan dalam industri animasi karena memiliki pengerjaan yang lebih cepat, namun membutuhkan banyak anggota tim.

Sebagai contoh, animator hendak membuat animasi orang sedang memukul bola voli. Ia akan membuat pose kunci terlebih dahulu sebelum kemudian menyusunnya menjadi animasi yang utuh.


 5. Follow Through and Overlapping Action

Prinsip follow through and overlapping action menekankan pada gerakan tubuh tertentu yang masih bergerak ketika karakter telah berhenti bergerak.

Sebagai contoh, ketika karakter berhenti berlari, rambutnya tetap bergerak sesaat.


6. Slow In dan Slow Out

 

Prinsip slow in dan slow out menunjukan bahwa objek membutuhkan peningkatan serta penurunan yang berbeda-beda saat bergerak. Slow in terjadi ketika gerakan awal lambat kemudian menjadi cepat. Kemudian sebaliknya slow out dari gerakan cepat ke lambat. Prinsip slow in dan slow out digunakan untuk menghasilkan gerakan animasi lebih natural dan realistis terutama di awal dan akhir gerakan.

Sebagai contoh, gerakan bouncing ball dimulai dengan cepat, lama-kelamaan melambat, hingga kemudian berhenti.


7. Arch

Prinsip arch berguna untuk membuat objek yang bergerak lebih halus dan realistis. Hal ini, selain 11 prinsip lainnya, membutuhkan kreativitas sang animator.

Sebagai contoh, ketika seorang berjalan, tangannya akan membentuk pola lengkung setengah lingkaran.


8. Secondary action (Gerakan Penutup)



Prinsip secondary action menekankan adanya gerakan-gerakan tambahan untuk memperkuat gerakan utama. Prinsip ini membuat gerakan objek terkesan realistis seperti di kehidupan nyata.

Sebagai contoh, gerakan pada saat berjalan, kaki melangkah ke depan, namun tangan akan berayun mengimbangi langkah.


 9. Timing and Spacing (Durasi)

Prinsip timing adalah tahapan menentukan waktu kapan sebuah gerakan mulai dilakukan. Sementara itu, prinsip spacing merupakan pengaturan kepadatan gambar yang akan memengaruhi timing gerakan benda. Prinsip timing dan spacing saling terkait guna menghasilkan karakter yang realistis sesuai keadaan yang diinginkan.

Sebagai contoh, ketika suasana sedih, maka gerakan karakter atau kamera menjadi lebih lambat.


10. Appeal

Prinsip animasi appeal memiliki dua tujuan, yakni sebagai gaya visual keseluruhan isi film dan pembeda karakteristik penokohan. Setiap film memiliki gaya khas yang berbeda dengan film lainnya. Setiap tokoh memiliki daya tarik berbeda dengan karakter lainnya menyesuaikan sifat pembawaan.

Sebagai contoh, karakter upin dan ipin dalam serial animasi Upin & Ipin memiliki beberapa perbedaan, meskipun mereka berdua diceritakan sebagai anak kembar. Misalnya, baju yang dikenakan.


11. Exaggeration

Prinsip animasi exaggeration merupakan langkah mendramatisasi sebuah gambar guna mempertegas tindakan yang dilakukan. Prinsip ini biasanya digunakan dalam film berjenis komedi karena mendukung gerakan ekstra untuk menegaskan ekspresi tertentu.

Contohnya terdapat dalam serial animasi Spongebob yang menampilkan ekspresi tertawa yang berlebihan hingga mulutnya melebar.


12. Solid Drawing

Prinsip solid drawing menitik beratkan kemampuan animator dalam menggambar. Animator dituntut memiliki pemahaman kuat terkait prinsip-prinsip desain seperti proporsi, anatomi, komposisi, keseimbangan, serta pencahayaan. Prinsip solid drawing adalah kemampuan untuk menggambar karakter dalam berbagai angle sehingga karakter tersebut akan nampak 3D dan konsisten dalam setiap frame animasinya.

Konsep utama yang mendasari teori prinsip-prinsip animasi adalah fenomena kelemahan mata manusia yang disebut persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau, dan Pierre Desvigenes melalui peralatan optik yang mereka ciptakan berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai sebuah pola.


Thanks buat yang udah baca, kurang lebihnya mohon maaf, saya syahna pamit undur diri, fī amānillah.